Obesitas: Dampaknya pada Kesehatan dan Kaitannya dengan Kesehatan Mulut

Sep 25, 2023 | Blog

Dampak Obesitas adalah kondisi seseorang memiliki Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh di atas 30, yang disebabkan oleh penumpukan lemak dalam tubuh. Pada tabel berikut bisa dicocokkan antara berat badan dan tinggi badan kita, maka dapat dilihat berapa BMI tubuh kita.

Lingkar pinggang juga dapat mengindikasikan dampak dari obesitas. Untuk pria lingkar pinggang di atas 102 cm dan untuk wanita lingkar pinggang di atas 88 cm tergolong obesitas.

Penyakit penyerta obesitas

Dari berbagai penelitian, obesitas terkait dengan berbagai penyakit penyertanya, antara lain:

  • Obstructive Sleep Apnea (OSA = henti nafas saat tidur)
  • Perlemakan hati
  • Penyakit kandung empedu
  • Ginjal
  • Prostat
  • Varises
  • Stroke dan penyakit jantung coroner
  • Diabetes tipe 2
  • Hipertensi
  • Osteoarthritis

Baca Juga : Mengenal dokter gigi spesialis

Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Pada individu yang mengalami obesitas, terjadi penumpukan lemak di daerah leher yang disebut pharyngeal fat, hal tersebut mengakibatkan penyumbatan jalan napas. Selain itu, lemak perut yang berlebihan dapat menekan dinding dada dan mengurangi volume paru-paru, sehingga mengurangi kapasitas paru-paru yang berdampak pada aliran udara. Bahkan, kenaikan BMI sebanyak 10% saja dapat meningkatkan risiko OSA hingga enam kali lipatnya.

Perlemakan hati

Perlemakan hati atau sering disebut fatty liver adalah kondisi terjadinya penumpukan lemak di dalam hati (liver). Liver adalah organ di dalam tubuh kita yang memiliki tugas salah satunya adalah untuk memecah lemak dari makanan untuk dijadikan energi bagi tubuh. Maka dari itu, wajar jika terdapat sedikit lemak di dalam hati. Namun jika jumlahnya berlebihan maka akan menimbulkan banyak penyakit di hati.

Penyebab perlemakan hati dapat dibagi menjadi dua, ada yang disebabkan karena konsumsi alkohol, namun ada juga karena dampak obesitas. Penyebab utama non alkohol fatty liver disease belum diketahui secara pasti, namun sindrom metabolic diduga memiliki peran besar dalam menimbulkan penyakit ini.

Sindrom metabolik ini terdiri dari beberapa kondisi:

  • Obesitas terutama dengan lingkar perut yang di atas normal
  • Trigeliserida tinggi
  • Kolesterol baik (HDL) rendah
  • Hiperglikemia (gula darah tinggi)
  • Hipertensi (lebih dari 130/85 mm Hg)

Penyakit Kandung Empedu

Hal ini disebabkan karena adanya batu empedu atau yang sering disebut Cholelithiasis. Pada umumnya Cholelithiasis ini terjadi akibat endapan kolesterol tinggi disertai dengan bilirubin yang menumpuk di kantung empedu.

Hal tersebut disebabkan oleh pola makan tidak sehat, tinggi kolesterol. Orang dengan dampak obesitas sangat beresiko tinggi terkena kanker kantung empedu.

Ginjal

Obesitas mempengaruhi fungsi ginjal dengan cara memperburuk kondisi hipertensi dan diabetes melitus yang diketahui sebagai pemicu penyakit ginjal kronis. Mekanisme yang rumit karena bekerja di level sel, antara lain menyebabkan peningkatan peradangan, stres oksidatif, metabolisme lipid abnormal di ginjal, dan peningkatkan produksi insulin.

Selain itu, pada orang obesitas yang massa organnya besar membuat kerja ginjal menjadi ekstra keras untuk membuang zat-zat kotor dari dalam tubuh. Beban kerja ginjal yang berat membuat ginjal semakin mudah rusak dan fungsinya menurun hingga terjadi gagal ginjal.

Prostat

Dari beberapa penelitian belakangan ini, didapatkan simpulan bahwa obesitas pun memiliki kaitan dengan pembesaran prostat pada pria dewasa. Hal ini disebabkan, laki-laki dewasa dengan obesitas menghasilkan hormon estrogen berlebih dan ini menyebabkan pembesaran prostat.

Orang dengan obesitas biasanya erat dengan penyakit diabetes melitus. Meningkatnya kadar insulin yang menyebabkan hati mengeluarkan Insulin-like growth (IGF) yang mana ini juga menyebabkan pembesaran prostat dalam jangka waktu tertentu.

Varises

Varises terjadi karena melemahnya katup pembuluh darah vena. Obesitas adalah salah satu pemicu terjadinya pelemahan pembuluh darah karena adanya tambahan tekanan pada katup darah, sehingga sirkulasi darah menjadi tidak lancar dan menyebabkan varises.

Stroke dan Penyakit jantung coroner

Stroke adalah kondisi dimana terjadi kerusakan sel-sel otak akibat berkurangnya asupan oksigen ke otak. Pada penderita obesitas, terjadi penyempitan dan pengerasan pembuluh darah atau yang sering disebut aterosklerosis akibat terjadinya endapan kolesterol dan sel-sel lemak lainnya di dalam pembuluh darah arteri.  Aterosklerosis ini menyebabkan gangguan aliran darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan, lama kelamaan kondisi ini maka pasokan darah yang membawa oksigen semakin berkurang. Hal tersebut dapat menyebabkan penyakit Stroke dan Penyakit Jantung Koroner.

Diabetes tipe 2

Kondisi obesitas biasanya dipicu dengan tingginya asupan glukosa (gula). Di dalam tubuh kita, organ pankreas adalah organ yang menghasilkan hormon insulin yang tugasnya mengeluarkan glukosa dari darah dan membawanya ke otot untuk dijadikan tenaga atau ke liver untuk disimpan. Pada penderita obesitas, tingginya kadar lemak menyebabkan terjadinya kondisi resistensi insulin, yaitu kondisi dimana sel-sel menahan insulin untuk bekerja mengeluarkan gula dari darah.

Jika asupan gula tidak dikurangi, maka resistensi insulin ini menyebabkan tidak adanya tempat penampungan gula, sehingga gula di dalam darah jumlahnya meningkat. Kondisi ini memacu pankreas untuk terus menghasilkan insulin sebagai respon alaminya, namun karena sel-sel lemak menahan insulin untuk bekerja, maka lama kelamaan pankreas pun mengurangi produksi insulin. Dan kondisi tingginya gula di dalam darah pun semakin parah, dan terjadilah diabetes tipe 2.

Hipertensi

Lemak yang berlebih di dalam tubuh membuat jantung harus memompa darah lebih keras daripada normalnya, sehingga membuat tekanannya menjadi lebih besar.

Selain itu kondisi resistensi insulin membuat gula dalam darah meningkat sehingga menyebabkan kerusakan arteri dan ini membuat kondisi hipertensi semakin memburuk.

Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah peradangan sendi akibat kerusakan pada tulang rawan. Orang dengan obesitas akan membebani persendian lututnya bekerja lebih berat, yang lama kelamaan akan menyebabkan peradangan sendi dan merusak tulang rawan. Kondisi osteoarthritis ini menimbulkan kaku sendi dan rasa sakit.

Sebagai informasi, setiap kenaikan 5 kilogram berat badan akan menambah beban pada persendian lutut sebesar 13 hingga 27 kilogram.

Dampak obesitas di dalam rongga mulut

Ternyata obesitas tidak hanya menimbulkan masalah di tubuh seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Masalah pun terjadi di dalam rongga mulut. Kondisi obesitas juga meningkatkan resiko terkena penyakit peradangan pada jaringan periodontal atau yang sering disebut Periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi). Ini disebabkan karena :

  1. Orang dengan penyakit obesitas, diseluruh tubuhnya banyak terjadi inflamasi (peradangan) terkait dengan respon sel-sel di dalam tubuh terhadap jumlah asupan yang berlebihan. Peradangan ini juga terjadi di dalam mulut yaitu di jaringan penyangga gigi yang sering kita sebut Periodontitis.
  2. Orang dengan obesitas mengkonsumsi makanan tinggi kadar gula lebih banyak, sehingga kondisi di dalam mulut cenderung tinggi asam. Kondisi asam ini memicu kerja bakteri lebih giat baik dalam menyebabkan gigi berlubang maupun kerusakan jaringan penyangga gigi (jaringan periodontal).

Kondisi ini juga menyebabkan halitosis (bau mulut tidak sedap) karena kondisi asam di dalam mulut.

Kondisi periodontitis berawal pada kondisi gingivitis (peradangan pada gusi) yang menyebabkan gusi sering mengeluarkan darah baik secara spontan maupun saat dilakukan penyikatan gigi. Peradangan pada gusi pun bertambah parah dan kerusakan yang terjadi semakin invasif merusak jaringan penyangga gigi yang letaknya lebih dalam lagi. Hal tersebut membuat sel-sel tulang lama kelamaan bisa hancur. Hal ini menyebabkan tidak ada lagi jaringan tulang yang bisa memegang gigi agar tetap tegak berdiri. Gigi pun bisa lepas dengan sendirinya.

Yuk segera Atasi obesitas

Setelah kalian membaca betapa banyaknya masalah yang bisa ditimbulkan akibat obesitas, yuk kita lebih memperhatikan asupan makanan kita. Obesitas bisa diatasi dengan memberi tubuh asupan yang tepat sesuai kebutuhan. Pola makan dan gaya hidup yang sehat sangat perlu dilakukan demi kesehatan jangka panjang diri kita.

 

Baca Juga :