Mungkin masih banyak di antara kita yang menganggap bahwa dokter gigi adalah dokter spesialis gigi sebagai pembeda antara dokter gigi dengan dokter umum. Jika dokter umum adalah dokter yang mengatasi masalah kesehatan secara umum, dan dokter gigi adalah dokter yang khusus menangani semua masalah gigi dan mulut. Hal ini memang benar, tapi ternyata dokter gigi pun memiliki spesialisasi kedokteran gigi, sama seperti dokter yang juga memiliki spesialisasi seperti dokter anak, dokter penyakit dalam, dokter tulang dan lain-lain.
Dalam artikel kali ini, kami ingin membuat pembaca lebih mengenal lagi spesialisasi di dalam dunia kedokteran gigi. Untuk menjadi dokter gigi spesialis, ketika sudah lulus menjadi dokter gigi umum, seorang dokter gigi umum bisa melanjutkan lagi program pendidikan dokter gigi spesialis yang disingkat PPDGS. Tujuannya adalah membuat dokter gigi mempelajari bidang yang lebih spesifik sehingga mampu menjadi ahli di bidang yang dipilih dan memiliki kemampuan yang lebih dari dokter gigi umum dalam menangani kasus-kasus khusus yang biasanya levelnya lebih sulit, sesuai dengan bidang yang diperdalam.
Baca Lagi : Perbedaan Penggunaan Braces dan Clear Aligner
Ada 8 jenis dokter gigi spesialis yang ada di dunia kedokteran gigi:
1. Dokter gigi spesialis konservasi gigi (SpKG)
Dokter gigi SpKG adalah dokter gigi dengan keahlian mempertahankan gigi di dalam mulut. Bidang konservasi gigi ini sesuai namanya mempelajari lebih dalam bagaimana cara mengkonservasikan (mempertahankan) gigi agar sebisa mungkin tetap di dalam mulut, dengan cara melakukan penambalan gigi dan juga perawatan saluran akar jika kerusakan sudah sampai merusak jaringan syaraf. Dokter gigi di bidang ini akan berusaha mengkondisikan gigi agar tetap bisa di dalam mulut dan berfungsi dengan baik setelah direparasi.
2. Dokter gigi spesialis orthodonsia (SpOrt)
Dokter gigi SpOrt adalah dokter gigi dengan keahlian memperbaiki posisi gigi yang salah atau dikenal dengan istilah malposisi. Kondisi gigi yang berantakan, tidak beraturan, yang bisa mengganggu fungsi pengunyahan atau memperburuk kondisi kebersihan gigi secara keseluruhan karena posisi gigi yang tumpang tindih, akan diperbaiki dengan menggunakan alat orthodonti sesuai kebutuhan kasus pada pasien.
3. Dokter gigi spesialis prosthodonsia (SpProst)
Dokter gigi SpProst adalah dokter gigi yang memiliki keahlian di bidang pembuatan gigi tiruan untuk mengatasi masalah hilangnya gigi di dalam mulut. Gigi yang hilang jika tidak diganti akan menimbulkan banyak masalah baru, seperti bergesernya gigi tetangganya untuk mengisi lubang tersebut, juga turun atau naiknya gigi lawan untuk mengisi lubang tersebut. Jika kondisi ini didiamkan lama kelamaan bisa menimbulkan gangguan pada persendian rahang dan bahkan hingga sakit punggung. Maka diperlukan dokter gigi SpProst dengan keahlian lebih dalam dari pada dokter gigi umum untuk mengatasi kasus-kasus yang terbilang sulit.
Dokter gigi SpProst saat ini juga menangani cosmetic dentistry atau perawatan kosmetik gigi agar gigi bisa tampil lebih menarik dengan tehnik dan perawatan tertentu.
Baca Lebih : Vitamin C Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Dokter gigi spesialis bedah mulut (SpBM)
Dokter gigi SpBM adalah dokter gigi yang memiliki keahlian di bidang bedah membedah di dalam mulut. Kondisi yang sering membutuhkan dokter gigi SpBM adalah kondisi pasien pasca kecelakaan yang menyebabkan lepasnya gigi, fraktur rahang atau sobeknya jaringan lunak yang membutuhkan penanganan khusus berupa jahitan maupun fiksasi rahang. Dokter gigi SpBM ini juga ahli dalam melakukan tindakan pencabutan gigi kasus sulit seperti odontektomi (pencabutan gigi geraham bungsu) yang mungkin dokter gigi umum sulit melakukannya.
5. Dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak (SpKGA)
Dokter gigi SpKGA adalah dokter gigi yang memiliki keahlian dalam menangani masalah gigi yang terjadi pada anak-anak. Sebagaimana kita ketahui, menangani pasien anak bukanlah hal yang mudah bagi dokter gigi umum. Ketakutan yang anak alami, ketidakmampuan anak bekerja sama untuk duduk diam dan diperiksa, itu bisa diatasi oleh dokter gigi SpKGA. Mereka mempelajari bagaimana cara menangani anak dengan baik dan bagaimana melakukan perawatan gigi pada anak dengan segala kasusnya.
6. Dokter gigi spesialis periodonsia (SpPerio)
Dokter gigi SpPerio adalah dokter gigi yang memiliki keilmuan lebih mengenai pengangan kasus-kasus periodonsia (jaringan penyangga gigi). Mereka ahli dalam menangani peradangan yang terjadi pada gusi dan jaringan periodontal gigi. Mereka juga mampu mengatasi kondisi gigi yang mulai goyang untuk tetap mempertahankannya di dalam mulut.
7. Dokter gigi spesialis penyakit mulut (SpPM)
Dokter gigi SpPM adalah dokter gigi yang memperdalam ilmunya mengenai aneka penyakit yang terjadi di dalam mulut dari kasus yang sederhana seperti penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur hingga kasus yang mungkin terjadi sebagai manifestasi dari penyakit berat yang dialami oleh organ tubuh lainnya. Dokter gigi SpPM ini memiliki pengetahuan yang luas mengenai penyakit-penyakit yang terjadi di dalam mulut.
8. Dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi (SpRKG)
Dokter gigi SpRKG ini adalah dokter gigi yang memiliki keahlian dalam melakukan foto rontgen pada gigi. Foto rontgen ini berguna untuk membantu dokter gigi untuk menegakkan diagnosis yang tepat dengan melihat kondisi jaringan gigi dan jaringan penyangganya melalui foto rontgen, dan juga derajat keparahan yang bisa dideteksi dari tampilan pada foto rontgen. Keberadaan dokter gigi SpRKG tidak kalah pentingnya dalam menunjang perawatan yang tepat karena mampu membantu teman sejawatnya untuk menegakkan diagnosa dengan tepat.
Mengapa harus ada spesialisasi di bidang kedokteran gigi?
Mungkin sebagian dari kalian bertanya apa gunanya ada spesialisasi di dalam kedokteran gigi. Ya, jadi dalam bekerja para dokter gigi spesialis ini seringnya harus bekerja dalam kolaborasi.
Contoh kasusnya demikian, jika dokter gigi umum mendapati sebuah kasus lubang yang sudah sangat parah dan kasusnya cukup sulit, maka dokter gigi umum akan merujuk pasien ke dokter gigi spesialis konservasi gigi untuk dirawat saluran akar. Sebelum melakukan perawatan saluran akar, dibutuhkan dokter gigi spesialis radiologi untuk melakukan foto rontgen gigi yang akan dikerjakan. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana kondisi gigi yang akan dikerjakan, berapa jumlah akarnya, seberapa tingkat keparahannya, dan banyak hal yang harus dilihat dari foto rontgen agar bisa menentukan rencana perawatan yang tepat. Setelah dilakukan perawatan, ternyata dibutuhkan pemasangan mahkota gigi yang menjadi keahlian dokter gigi spesialis prostodonsia. Maka pasien pun dirujuk ke dokter gigi spesialis prostodonsia. Setelah selesai dibuatkan mahkota, ternyata pasien ingin dibereskan giginya yang berantakan posisinya. Maka pasien pun dirujuk ke dokter gigi spesialis orthodonsia.
Jadi tujuan pasien dirujuk ke dokter gigi spesialis yang berbeda-beda bukan semata-mata untuk membuat pasien menjadi sulit, tapi demi kebaikan pasien sendiri. Di tangan ahlinya, kasus-kasus yang terjadi pada gigi dan mulut pasien dapat ditangani dengan tepat dan hasilnya memuaskan.
Nah, kalian sudah tahu ya sekarang mengenai spesialisasi dalam kedokteran gigi. Dengan begitu kalian sudah memahami, jika mengalami kasus apa harus bertemu dokter spesialis apa. Ditunggu di Grand8 Dental Care Bekasi ya, karena klinik kami adalah klinik spesialis dimana berbagai dokter gigi spesialis bekerja dengan kolaborasi.
Baca Lebih :